Jumat, 11 Desember 2015

Resto Tan Kasteel yang Menawan

Satu tahun, dua bulan dan enam hari dari tulisan terakhir yang saya buat. Ini adalah tulisan pertama di tahun 2015, tahun dimana saya sama sekali tidak melakukan traveling (lebih tepatnya solo traveling) seperti yang sering saya lakukan di tahun 2013 dan 2014. Malas, capek, ada usaha baru dan banyak sekali dinas keluar kota yang menjadikan saya tidak dapat memastikan waktu untuk melakukan traveling. Tapi setidaknya ada daerah baru yang saya kunjungi tahun ini walaupun dengan perjalanan dinas kantor. Tahun ini saya kali pertama berkunjung ke Kota Lampung, Bengkulu, dan yang terakhir ke Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
Selamat Datang di Tan Kasteel, Pangkal Pinang

Minggu, 05 Oktober 2014

Aus-Tra-Lia (Solo Backpacker ke Sydney & Canberra)

Awalnya saya ragu-ragu saat dapat penawaran tiket pesawat murah dari Medan ke Sydney yang hanya Rp 2.8 juta pulang pergi. Pertama, ragu pengurusan visa yang susah & berpeluang untuk ditolak, kedua biaya hidup yang pastinya mahal, dan ketiga dikasih cuti apa tidak ya?! Pasrah dan nekat, tiket pun saya beli, hitung minta cuti 3 hari untuk perjalanan sendirian selama 5 hari ke Sydney dan Canberra, Australia.
Selamat Datang di Sydney

Jumat, 08 Agustus 2014

Intramuros, Wisata Arsitektur di Manila

Manila, ibukota dari Negara Filipina memang tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara seperti Jakarta, Bangkok, dan Kuala Lumpur, dengan kepadatan lalu lintas, bangunan pencakar langit, hingga permukiman penduduk yang sangat padat. Dengan lebih dari 10 juta penduduk, menjadikan Manila salah satu kota kosmopolitan dunia sebagai pusat industri, ekonomi, budaya dan pendidikan di Negara Filipina. Sungai Pasig yang mengalir hingga bermuara di Teluk Manila, menjadi saksi mata perubahan Kota Manila dari sebuah perkampungan kecil yang awalnya bernama Maynila hingga menjadi kota terbesar di Filipina. Adalah Miguel Lopez de Legazpi, pada tahun 1570, menjadi pemimpin ekspedisi Spanyol yang berhasil menguasai Filipina dan menjadikan Manila sebagai salah satu pusat pemerintahan dengan mendirikan tembok sepanjang 4.5 km sebagai benteng pertahanan mengeliling area sekitar 64 hektar, yang kini dikenal dengan sebutan Intramuros.
Dinding Intramuros

Minggu, 06 Juli 2014

Puerto Princesa, Palawan, Philippines

Bulan November 2013 lalu muncul pesan dari salah satu anggota grup di Whatsapp yang isinya sebuah link promo salah satu maskapai penerbangan low cost carrier dari Filipina. Salah satu promonya adalah penerbangan dari Kuala Lumpur ke Manila hanya 199 Pesos atau sekitar Rp 60.000, yang kalau ditambah dengan pajak bandara dan biaya bahan bakar jadi sekitar 1.000 Pesos atau Rp 300.000,- untuk sekali terbang. Penawaran menarik yang langsung saya eksekusi untuk keberangkatan di akhir Juni 2014. Namun sebenarnya bukan Manila yang ingin saya kunjungi, melainkan Underground River, salah satu objek wisata di Pulau Palawan yang masuk kedalam New 7 Wonders of Nature.
 Pantai dengan Batuan Karst di Pulau Palawan

Minggu, 08 Juni 2014

Trip 3 Countries in 5 Days (Sawadika Bangkok)

Kesalahan pertama jika mau jalan-jalan adalah tidak membuat itinerary perjalanan yang detail, apalagi kalau berangkat kesuatu tempat tidak sendirian. Yang ada bakalan bingung dan berdebat mau kemana, menginap dimana, dan naik apa, padahal sudah berada di lokasi tengah kota yang merupakan pusatnya turis di kota itu. Itu yang terjadi saat kami tiba di Bangkok dan diturunkan di Jalan Sam Sen. Saya tidak merinci detail perjalanan yang akan kami lakukan saat di Bangkok, karena memang hanya ingin menghabiskan waktu ke Museum Madame Tussauds, sebelum balik ke Medan dengan pesawat jam 4 sore keesokan harinya. Setelah bertanya sana sini, akhirnya sampai di Jalan Khaosan, jalan ternama di Kota Bangkok yang menjadi pusatnya para backpacker dari seluruh dunia berkumpul, karena banyak penginapan, tempat hiburan dan resto murah disana. Sawadika Bangkok.
Sawadika, Halo Thailand

Kamis, 29 Mei 2014

Trip 3 Countries in 5 Days (Good Morning Angkor Wat)

Tepat jam setengah delapan pagi, sebuah tuk-tuk dengan 2 orang penumpang dan seorang supir telah menunggu kami di lobi hotel. Ternyata mini bus tidak menjemput langsung ke hotel, tapi beberapa tuk-tuk menjemput seluruh penumpang agar lebih cepat dan diantar ke kantor tempat mini bus berangkat. Berkenalan dengan sepasang, entah masih pacaran atau sudah menikah, dan mereka berasal dari Perancis. Tujuan kami sama yaitu ingin ke Siem Reap, kota di bagian utara Kamboja untuk melihat dari dekat komplek candi terbesar didunia, Angkor Wat.
Angkor Wat di Pagi Hari

Minggu, 25 Mei 2014

Trip 3 Countries in 5 Days (Sourm Sva Kum Cambodia)

Seluruh penumpang turun dari bus untuk pengurusan imigrasi di perbatasan antara Vietnam dan Kamboja. Puluhan orang bergantian dari beberapa rombongan bus mengantri untuk proses imigrasi. Seluruh paspor penumpang bus dikumpulkan ke petugas bus yang membantu pengurusan imigrasi. Tidak lebih dari 15 menit akhirnya nama saya dipanggil oleh petugas bus tersebut, tidak terlalu ketat dan petugas imigrasi Vietnam pun seperti asal-asalan mengecek paspor. Kembali ke bus untuk pengurusan imigrasi masuk ke Kamboja, namun lebih ketat dengan cek sidik jari dan harus mengisi surat keterangan keimigrasian Kamboja. Semua berjalan lancar dan akhirnya, Sourm Sva Kum Cambodia (Selamat datang di Kamboja).
Patung Decho Meas, Phnom Penh-Cambodia