Jumat, 01 Juni 2012

Rumahku adalah Istanaku

Masih ingatkan dengan lirik lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud berikut,
“…walaupun banyak negri kujalani, yang masyhur permai dikata orang, tetapi kampung dan rumahku, disanalah kurasa senang…”
yang mengajak kita untuk selalu ingat, bangga dan kembali lagi ke tempat tinggal atau rumah tempat sanak saudara berada. Sebenarnya secara harfiah, makna rumah merupakan bangunan tepat tinggal dalam jangka waktu tertentu yang berfungsi untuk beraktifitas, menikmati kehidupan yang nyaman, beristirahat, berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat. Begitu pentingnya sebuah tempat tinggal, menjadikannya sebagai salah satu dari kebutuhan pokok manusia selain makanan dan pakaian. 
Tapi tahukah Anda kalau di Indonesia, menurut sumber data Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, ada lebih dari 14 juta kepala keluarga atau sekitar 23% dari total jumlah keluarga yang belum memiliki rumah. Tentu hal tersebut sangat memprihatinkan ditengah semakin sulitnya untuk mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, murah dan mudah. Sebenarnya ketersediaan tempat tinggal di Indonesia dalam setahun hanya sekitar 80 ribu unit dari permintaan 900 ribu unit dalam setahun. Selain memang untuk ditempati atau digunakan, banyak pula diantaranya yang menjadikan rumah sebagai salah satu bentuk  investasi yang sangat menjanjikan dan mendatangkan keuntungan yang cukup tinggi. Sehingga tidak jarang seorang memiliki lebih dari 1 unit rumah, untuk disewakan atau bahkan dijual kembali dengan harga yang tinggi. Jika disewakan bisa jadi akan memberikan kebebasan finansial bagi Anda di masa depan. Kita bisa menghitung berapa lama investasi yang ditanamkan untuk tempat tinggal lalu disewakan sehingga mendatangkan tambahan penghasilan. Memang hal ini menjadikan suatu dilema tersendiri ditengah kebutuhan akan tempat tinggal sederhana yang murah untuk masyarakat menengah kebawah yang tinggi, namun pada kenyataannya dibeli oleh kalangan masyarakat menengah keatas.
Apapun itu, bagi saya memang memiliki suatu tempat tinggal merupakan salah satu rencana masa depan yang harus dipertimbangkan, karena salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hidup manusia adalah dilihat dari kualitas tempat tinggal dan lingkungan disekitarnya. Mendambakan tempat tinggal yang selain nyaman, kualitas bangunan yang baik, juga melihat dari sisi lingkungan sekitar, fasilitas yang tersedia serta lokasi yang strategis. Tentu semua orang menginginkan tempat tinggal yang ideal, namun sepertinya zaman sekarang berlaku hukum ‘ada uang ada barang, ada harga ada kepuasan’. 
Makin banyaknya dibuka lahan yang dijadikan sebagai permukiman serta pengembang yang memberikan berbagai jenis tipe bangunan tempat tinggal, serta pemerintah yang menyediakan rumah sangat sederhana serta rumah susun dengan harga murah, memberikan sedikit angin segar bagi yang menginginkan untuk memiliki tempat tinggal idaman.
Bagi saya pribadi, impian memiliki rumah adalah cita-cita saya sejak kecil. Walaupun di keluarga saya menganut paham patrilineal, dimana keturunan anak pria mendapatkan jatah warisan diantaranya rumah, namun hal tersebut tidak mempengaruhi keinginan saya untuk memiliki sebuah rumah dengan hasil usaha saya sendiri. Kebetulan saya melanjutkan pendidikan dengan kuliah dibidang arsitektur, hingga menjadi seorang arsitek,  dimana saya sering menuangkan ide-ide tempat tinggal impian saya ke desain yang saya buat, tanpa juga terlalu egois untuk memaksakan apabila tidak sesuai dengan keinginan klien. Terus terang, rumah yang saya mimpikan adalah rumah minimalis sederhana, tidak harus yang bertingkat, perabotan secukupnya, dengan suasana lingkungan yang asri, nyaman dan dekat dengan  fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, sekolah dan rumah sakit. 
(Salah satu lingkungan perumahan di Denpasar, Bali)
Kini untuk memiliki tempat tinggal menurut saya makin mudah. Didukung dengan banyaknya produk perbankan yang memberikan kemudahan untuk memiliki rumah melalui kredit kepemilikan rumah dengan bunga yang menarik, menjadikan peluang untuk memiliki tempat tinggal semakin besar. Selain membantu dalam proses pembangunan rumah dan lingkungannya, para pengembang juga telah menjalin kerjasama dengan pihak bank dalam memberikan solusi perbankan pinjaman kredit, sehingga makin mudah dalam pengurusan surat. Bagi saya, selagi masih belum berkeluarga, hal ini adalah peluang untuk mendapatkan rumah impian yang nantinya dapat saya tinggali bersama keluarga dan ibu saya.
Tentunya tempat tinggal tidak lengkap jika belum terdapat berbagai macam perabotan rumah tangga. Melalui berbagai layanan perbankan yang ditawarkan dengan beragam macam produk perbankan yang menarik, memberikan harapan untuk memiliki tempat tinggal impian. Kini kemudahan transaksi yang cepat, tepat, dimanapun dan kapanpun, sangat dirasakan bermanfaat sehingga untuk dapat menghuni tempat tinggal idaman dapat segera terealisasikan. Bahkan seluruh layanan kredit kepemilikan rumah telah difasilitasi dengan asuransi jiwa yang memberikan keringanan atau bahkan dibebaskan untuk melanjutkan kredit pada saat debitur meninggal dunia.
Tentu semua itu merupakan bentuk salah satu upaya memberikan kemudahan untuk mendapatkan tempat tinggal dengan kualitas yang baik dan murah. Kita diberikan banyak pilihan layanan dan penyedia jasa perbankan. Kini semua informasi dan transaksi bisa dilakukan dengan efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan. Semoga kita belum terlambat untuk berencana memiliki tempat tinggal yang nyaman dan sesuai dengan keinginan bersama keluarga karena Rumahku adalah Istanaku, Rumah Anda adalah Istana Anda.
 
(Lukisan Pribadi : Home Sweet Home)

-pancasuwandika-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar