Jumat, 24 Agustus 2012

Berburu Kuliner di Jawa Tengah (part #1)

Kesempatan untuk bisa jalan-jalan gratis plus mencicipi beragam macam masakan tradisional khas daerah tentunya jarang bisa kita peroleh. Namun itulah kenyataan kesempatan yang saya dapatkan, saat perjalanan kerja keliling setengah dari Propinsi Jawa Tengah saya jelajahi selama 6 hari. Sambil menyelam minum air, sambil kerja keliling kota-kota tersebut, saya juga sempatkan mampir untuk menikmati berbagai macam kuliner khas disana. Panas sih, tapi kebayar saat sudah menemukan tempat kuliner baru dan menyantap kenikmatan yang tiada duanya.
Berangkat dari Surabaya tanggal 17 Agustus 2012, penerbangan pagi hari menuju Yogyakarta. Jam 6 pagi sudah berada di dalam taksi dan saya pun sempat ngobrol dengan si supir taksi itu. Pak Suwoto namanya, yah kira-kira usianya 50 tahun. Ini adalah Lebaran pertamanya tidak berkumpul dengan keluarganya di Malang, karena baru bekerja jadi supir taksi di Surabaya dan belum boleh cuti atau ijin. Sedih sih mendengar curcol Pak Suwoto ini, tapi demi mengirimkan sedikit rejeki ke keluarganya, tetap bekerja hingga seminggu setelah Lebaran. Semoga setelah Lebaran pun bisa berkumpul bersama keluarga, dengan suasana silahturahmi saling memaafkan ya pak. 
Lanjut sampai di Yogyakarta langsung disambut oleh Pak Agus, yang akan menemani perjalanan saya selama 2 hari kedepan. Nama lengkapnya Pak Agus Hari, supir kantor, pria asli Kota Ambarawa yang kebetulan tidak puasa, sama seperti saya. Mobil merah kinclong ini pun langsung menyusuri jalan Kota Yogyakarta menuju ke Kebumen, kota tujuan awal. Jam 12 kurang 15 menit, sepertinya waktu yang tepat untuk makan siang. Sebelumnya saya pernah ke Kota Kebumen ini, namun atas saran Pak Agus menu pilihan kali ini sepertinya tertuju pada Sate Ambal khas Kebumen.

Sate Ayam Asli Ambal Pak Alip Kebumen
17 Agustus 2012 - Sebenarnya sate ayam ini aslinya berasal dari sebuah desa yang bernama Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal yang lokasinya sekitar 30 menit di selatan Kebumen. Namun, karena keburu-buru waktu, maka tak apalah saya cukup menyantap rasa sate ayam ambal ini di Warung Pak Alip yang lokasinya di tengah Kota Kebumen. Tidak susah untuk menemukan warung ini, terletak di jalan pahlawan, Pak Alip adalah anak dari Pak Kasman, pedagang sate ayam ambal yang cukup terkenal (katanya). Seporsi sate ayam terdiri dari 12 tusuk dengan ketupat dan bumbu kacang yang khas. Tidak salah pilihan makan sate ayam Ambal ditempat ini, walaupun tidak berlokasi di desa asal muasal makanan ini, namun soal rasa, dijamin oke lah.


Es Duren Kombinasi Tugu Bancar (Pak Kasdi) Purbalingga 
17 Agustus 2012 - Lanjut setelah selesai mengurusi pekerjaan di Kebumen, akhirnya jam 6 lewat 30 menit tiba di Kota Purbalingga. Ini untuk kali keempat saya berkunjung di kota yang menurut saya cukup bersih dan nyaman. Purbalingga, langsung teringat dengan es duren yang ada di depan tugu bancar jalan arah menuju ke Kota Wonosobo. Jangan heran, kalau ke Purbalingga, saya pasti ke warung es duren ini. Walaupun sudah sering saya menikmati es duren, namun kalau es duren yang ini beda. Sayangnya saya kehabisan, namun untungnya warung tersebut sudah buka cabang di food court Taman Kota Usman Janatin. Semangkuk es duren dibanderol Rp 12 ribu. Menu lainnya ada es campur, es kopyor, dan es kombinasi.

Raja Soto Lama Pak H Suradi Sokaraja
17 Agustus 2012 - Tujuan akhir saya hari ini sebenarnya adalah di kota asal penyanyi Mayang Sari yaitu Kota Purwokerto. Dari Purbalingga menuju ke Purwokerto, pastinya melewati Sokaraja yang terkenal dengan getuk gorengnya. Bukan ingin membeli getuk goreng tapi kembali merasakan kenikmatan seporsi kecil soto ayam milik Pak H Suradi. Terletak di jalan raya Sokaraja, di rumah makan ini selain menyediakan soto ayam, juga menyediakan beberapa menu pilihan seperti soto daging sapi, soto babad iso dan soto sekengkel urat. Semuanya diracik dengan campuran tauge, daun bawang, ketupat, kerupuk dan disiram dengan kuah. Hal uniknya adalah menggunakan sambal yang terbuat dari bumbu kacang mirip bumbu sate madura. Dengan mangkuk berukuran kecil, namun sudah cukup membuat perut terasa kenyang. Makanan ini saya rekomendasikan untuk dicoba, karena sangat nikmat.
Sudah ada 3 kuliner yang saya cicipi, tapi masih ada 4 kuliner lainnya yang belum saya ceritakan. Perjalanan selanjutnya menyusuri Kota Tegal, lalu ke Kudus, Rembang, Purwodadi dan kembali lagi ke Surabaya. 

-panca suwandika-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar