Senin, 18 November 2013

Mencari Ketenangan di Gili Nanggu, Lombok

Lombok selain punya pantai yang indah, juga banyak punya pulau-pulau kecil disekitarnya. Kalau sudah pernah ke 3 Gili (baca : pulau kecil) yang paling terkenal yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, mungkin Gili yang satu ini jarang diketahui dan dikunjungi pelancong. Memang masing sedikit paket wisata yang ditawarkan oleh travel agent ke Gili yang ada di bagian barat daya Lombok ini. Selain itu jumlah penginapan dan hiburan di pulau ini masih sangat sedikit, sehingga banyak pilihan pelancong yang memilih Gili 'The Three Angels' Trawangan, Meno dan Air di Lombok Utara. Tapi kalau memang mau memilih suasana hiburan yang lebih tenang dan santai, mungkin referensi pergi ke Gili Nanggu bisa jadi catatan tujuan kunjungan kalau mau ke Lombok.
Pantai Gili Nanggu
Menginap di Kota Mataram dengan merupakan pilihan yang tepat jika memang berniat mengelilingi Lombok dalam jangka waktu yang cukup lama. Banyak penginapan yang murah, dan mudah, karena tidak terlalu jauh jika hendak pergi ke Lombok Utara dengan Pantai Senggigi, Pantai Batu Bolong, Gili Trawangan , Meno dan Air, Gunung Rinjani, dan Desa Senaru, atau ke Lombok Timur dengan Pantai Pink dan Pelabuhan Kahyangan ke Sumbawa, Lombok Tengah dimana Bandara Internasioanl Lombok berada, dan Lombok Barat dan Selatan dengan Pantai Kute, Desa Senaru dan Pelabuhan Lembar. Sementara Gili Nanggu, tujuan saya sekarang, hanya 45 menit berkendara mobil dari Mataram, tepatnya menyusuri pantai barat Lombok ke arah selatan. Di Desa Tawun, Kecamatan Sekotong, merupakan desa nelayan yang salah satu mata pencaharian tambahan penduduknya adalah membawa pelancong yang telah menyewakan perahu mereka ke beberapa Gili di sekitar Tawun. Dari sinilah kebanyakan pelancong memilih untuk memulai petualangan ke Gili Nanggu. Sehari (8 jam) mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore, perahu disewakan sekitar Rp 300 ribu untuk maksimal 10 orang penumpang. Sebenarnya jika ingin perjalanan yang lebih cepat dan nyaman, ada juga speed boat yang bisa disewa dari Pelabuhan Lembar, dan pastinya dengan harga yang jauh lebih mahal. Karena berada di wilayah teluk, ombak laut tidak terlalu besar dan hanya sekitar 30 menit perjalanan, perahu tiba di Gili Nanggu. Jejeran bangunan khas Lombok terlihat sangat rapi dengan pohon pinus dan pasir putih menyapa selamat datang di pulau yang merupakan salah satu dari Kawasan Konservasi Perairan Berbasis Wisata. Selama 8 jam kedepan, ada 4 pulau yang akan dikunjungi dan masing-masing saling berdekatan, yaitu Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Sudak, terakhir dan terkecil yaitu Gili Kendis. 
Gili Nanggu adalah satu-satunya pulau dari keempat Gili yang dikunjungi, yang memiliki penginapan dan dikelola oleh swasta. Penginapan Gili Nanggu Cottages & Bungalows bukan hotel berbintang, namun dilihat dari bangunan dan fasilitasnya, cukup memuaskan dan direkomendasikan untuk dicoba, dengan harga sewa Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu per malam. Sebenarnya memasuki Gili Nanggu, pelancong wajib membayar Rp 5.000,-/orang sebagai biaya kunjungan dari pulau milik pribadi ini. Namun oleh pemerintah setempat, pelancong diijinkan untuk mengunjungi pulau dengan biaya tambahan tersebut. Beberapa gazebo juga disediakan di pinggir pantai untuk pelancong diluar tamu yang menginap di hotel. Berjemur, memancing, kano, bermain pasir, berenang, snorkeling atau sekedar mengambil foto dengan latar belakang pantai yang indah. Itulah pilihan untuk menghabiskan waktu disini. Ombak yang tidak terlalu besar, pantai yang landai dan pasirnya yang putih bersih, aman untuk anak-anak bermain. Snorkeling juga merupakan pilihan yang paling disarankan pemandu wisata. Sebelumnya, sebaiknya sewa peralatan snorkeling di Tawun dengan harga Rp 50 ribu untuk pelampung, fin dan snorkel. Terumbu karang yang masih cukup sehat dan ikan yang sangat jinak jadi pemandangan dibawah laut Gili Nanggu. Atau cukup membawa dan menebarkan roti tawar ke pinggir pantai, maka ikan langsung menghampiri, dan terlihat jelas, karena air laut yang sangat jernih. Jangan harap ada hiburan gemerlap kalau berada di Gili Nanggu, karena semua itu tidak akan ditemui disini. Jadi kalau butuh ketenangan yang romantis dan eksotis, Gili Nanggu adalah tempatnya.
Selepas dari Gili Nanggu, hanya 5 menit tiba di Gili Tangkong. Pulau yang dijadikan sebagai sumber penghasil kelapa milik pemerintah Lombok Barat, tidak berpenghuni tetap. Hanya terdapat beberapa bangunan semi permanen sebagai tempat untuk penjaga pulau. Terik siang hari langsung memaksa perut untuk diisi dan di Gili Sudak adalah tempatnya. Sebenarnya makan siang di Gili Nanggu pun bisa dilakukan, yakni di Restoran Gili Nanggu Cottages & Bungalows. Namun kalau ingin merasakan masakan khas Lombok yang murah dan makan di pinggir pantai, maka pergilah ke Gili Sudak. Sekitar 10 menit dari Gili Tangkong, di Gili Sudak ada beberapa rumah yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga nelayan. Selain nelayan, mereka juga peternak mutiara laut yang juga menjadi oleh-oleh khas Lombok. Menu ikan bakar, tumis kangkung dan sambal terasi tomat, sangat tepat jadi menu makan siang, ditambah kelapa muda sebagai minumannya. Inilah yang namanya restoran alami, berada di pinggir pantai dengan beralaskan pasir pantai dan bangunan bambu beratapkan jerami. Dari Gili Sudak, terlihat Pelabuhan Lembar dan tujuan terakhir yakni Gili Kendis alias Pulau Burung.
Kendis artinya dalam Bahasa Sasak yaitu Burung, karena dulunya banyak terdapat jenis burung tekukur (sejenis burung merpati yang terdapat bercak hitam di bagian leher dan sayap) berada di pulau kecil ini. Setiap sore, hingga malam, banyak burung tekukur yang terbang dan menginap di pulau ini Mungkin luasnya hanya seluas lapangan basket, dengan pasir putih dan beberapa batu pantai. Namun kini keberadaan dan kebiasaan burung tersebut telah hilang dan hanya terkenang dalam sebuah nama pulau ini. Seringnya dikunjungi dan dijadikan lokasi kemah, menjadi salah satu penyebabnya. Keunikan lainnya dari pulau ini adalah adanya blue coral seperti yang terdapat di Gili Meno. Karang yang mengeliling pulau ini terlihat masih lebih alami dibandingkan Gili Nanggu, Sudak dan Tangkong. 
Waktu 8 jam memang sangat singkat untuk mengunjungi seluruh keempat pulau kecil ini. Kembali ke Tawun sekitar 20 menit atau ingin menginap di Gili Nanggu adalah pilihan selanjutnya jika masih belum puas. Memang bangun tidur lalu menghirup udara pagi sambil menghadap ke pantai adalah surga dunia. Cobalah hingga ketagihan, dan pilihan tepat ke Gili Nanggu, saatnya bersantai dengan tenang.

-panca suwandika-
Penyeberangan Tawun, Sekotong
Nelayan Menuju ke Gili Nanggu 
 Pintu Masuk ke Gili Nanggu 
 Pantai Gili Nanggu 
  Pasir Putih Gili Nanggu 
 Resepsionis di Gili Nanggu Cottages & Bungalows
Kamar Hotel Gili Nanggu Cottages & Bungalows
Gili Sudak
 Gili Kendis
Terumbu Karang Tulisan China di Gili Nanggu 
 Terumbu Karang di Gili Nanggu 
  Terumbu Karang di Gili Kendis 
 Snorkeling di Gili Nanggu 

1 komentar: