Jumat, 22 Juli 2011

Borneo, Saya Datang..!! (Part 1)


Ini kali pertama untuk saya berkunjung ke Kalimantan. Sebenarnya keinginan untuk jalan-jalan ke Kalimantan, tepatnya Balikpapan, adalah saat saya menonton acara traveling di TV, dimana saat itu membahas mengenai objek wisata jembatan tajuk (canopy bridge) di Hutan Wisata Bangkirai, Kalimantan Timur yang disebutkan kalau merupakan jembatan tajuk pertama di Indonesia, kedua di Asia dan kedelapan di dunia. Woww...!!!


Keinginan ke objek wisata itu pun akhirnya saya wujudkan saat perjalanan ke Balikpapan selama 3 hari, 24-26 Juni 2011 lalu. Sebenarnya sih ini liburan dadakan alias tanpa rencana. Beli tiket pesan hotel dan sewa mobil hanya dalam 2 hari saja, langsung berangkat. Sempat delay beberapa jam, akhirnya terbang juga dari Surabaya ke Balikpapan. Karena melakukan penerbangan pada malam hari, terpaksa selama terbang dipakai untuk tidur. Tiba di Bandara Sepinggan tengah malam, langsung menuju hotel yang terletak di jalan utama Kota Balikpapan.
Rencana liburan hari pertama di Kota Minyak, sebutan untuk Kota Balikpapan, langsung ke Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai. Kenapa disebut Bukit Bangkirai? Karena sudah pastilah banyak pohon Bangkirai disana dengan usia pohon lebih dari 150 tahun dan tinggi 40-50 meter. Di kawasan dengan luas sekitar 1.500 hektarare inilah terdapat objek wisata jembatan tajuk. Perjalanan darat sekitar satu setengah jam atau 58 km dari pusat Kota Balikpapan dengan kondisi jalan yang sedikit berlubang, akhirnya sampai juga di pintu masuk Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai. Namun dari lokasi parkiran, masih harus jalan kaki menuju ke lokasi jembatan tajuk sekitar 500 meter.
Ternyata di areal parkir kawasan ini, terdapat beberapa penginapan dengan konsep cottage serta restoran, tempat pertemuan dan kantor pengelola. Ada juga fasilitas outbond dan kolam renang. Namun sepertinya kolam renang sudah lama tidak dipergunakan sehingga kondisinya kurang terawat.

Menyusuri jalan setapak selebar 2 meter menuju ke lokasi jembatan tajuk sejauh 500 meter langsung disuguhi keindahan hutan tropis Borneo. Bau lembab lumut hijau yang menempel di batang pohon serta harus melewati batang pohon yang dibiarkan melintang di jalan setelah ditebang. Akhirnya 15 menit berjalan, sampai juga di lokasi jembatan tajuk dengan disapa oleh pintu gerbang yang bertulisan Canopy Bridge.



Niat awalnya adalah apapun yang terjadi, keinginan saya untuk harus naik melewati jembatan tajuk tersebut. Namun setelah melihat jembatan dengan ketinggian 30 meter mulai sedikit grogi. Naik jembatan tersebut dikenakan biaya Rp 15.000,- untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000,- untuk wisatawan asing. Saat mengawali naik jembatan setinggi 30 meter atau setara bangunan tinggi 8 lantai, keinginan untuk melintasi jembatan dengan panjang 64 meter yang menghubungkan 5 pohon bangkirai jadi memudar. Tapi rasa takut tersebut akhirnya saya kalahkan karena berpikir, rupi saja kalau tidak melewati jembatan tersebut, karena sudah jauh-jauh pergi ke Balikpapan. Sekitar 20 menit diatas melintasi jembatan sambil mengambil beberapa foto, akhirnya bisa melawan rasa takut. Puas bisa menikmati hutan tropis Kalimantan dari atas ketinggian 30 meter.



Ternyata pembangunan jembatan tajuk ini hanya 1 bulan yaitu Januari hingga Februari 1998 yang dikerjakan oleh Canopy Contraction Associated dan dibantu beberapa pekerja lokal. Karena terbuat dari kayu bangkirai dan baja anti karat atau baja Galvanized dari Amerika, jembatan tajuk ini hanya memiliki umur 15-20 tahun. Kalau dihitung-hitung saat saya naiki jembatan tersebut sudah berumur 13 tahun. Syukurlah masih 2 tahun lagi expired.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar