Rabu, 28 Maret 2012

Makan Ayam Betutu Nggak Perlu Harus ke Bali

"Tidak ada waktu ke Bali, Anda bisa menikmatinya disini" itulah tulisan yang saya baca saat disodorkan buku menu oleh pelayan salah satu rumah makan di dekat Bandara Juanda ini. Ketertarikkan saya untuk mengunjungi rumah makan ini, pertama karena ada teman yang menginformasikan ke saya bahwa ada rumah makan khas Bali dekat Juanda, kedua karena terdapat tulisan 'halal 100%' disebuah rumah makan khas Bali. Terus terang untuk rumah makan khas Bali, hal ini cukup jarang. Ketiga, saat itu saya baru saja tiba dari Denpasar, sekalian saat arah pulang, saya sempatkan untuk mampir. Inilah rumah makan Putra Bali di Jalan Bypass Juanda (persis berada di POM Bensin baru Juanda) dengan Ayam Betutu sebagai menu andalannya.
Sebenarnya rumah makan ini baru dibuka 3 bulan yang lalu dan pemilik rumah makan ini berasal dari Jember. Hal ini saya ketahui dari bertanya kepada pelayan. Menu utama rumah makan ini adalah Ayam Betutu khas Gilimanuk yang memang sudah terkenal sebagai salah satu makanan khas Bali. Selain itu juga ditawarkan berbagai menu makanan lainnya seperti nasi campur Bali, sup kepala ikan, lawar ayam dll. Seluruh makanan menggunakan bahan dasar ayam, bebek dan ikan. Jadi memang 100% halal. 

Saya memilih untuk menikmati ayam betutu malam itu. Lebih tepatnya menu paket ayam betutu. Seperti rumah makan lainnya di Bali yang menyajikan menu yang sama, menu paket ayam betutu selalu ditemani beberapa sajian tambahan seperti pelecing kangkung, kacang tanah goreng kering (dengan kulitnya yang dibiarkan masih ada), dan tentunya sambal matah (mentah) yang merupakan campuran irisan cabe rawit, bawang merah, garam dan sedikit minyak kelapa. Tidak ketinggalan saya juga memesan sate lilit ikan laut yang dibuat dengan campuran kelapa.


Soal rasa makanan sangat nikmat dan memuaskan. Olahan ayam kampung yang menjadi sajian ayam betutu khas Bali (tepatnya Gilimanuk) sangat lembut. Kuah pedas gurih sangat terasa dengan aroma irisan sereh, bawang putih dan cabe rawit. Pelecing kangkung yang ditumis memang sedikit aneh di lidah saya. Biasanya, saya menyantap sayur pelecing tanpa ditumis, tapi ternyata enak juga. Apalagi sambal matah membuat semua makanan terasa panas alias pedas. Satu lagi sate lilit ikan yang membuat makan malam ini komplit karena dari sate ini ada rasa manis pedas. Dan semua makanan yang dipesan habis. 

Harga relatif murah. Paket menu ayam betutu untuk 1 orang (1/4 ekor) dihargai Rp 25.000/porsi. Untuk tempat makannya cukup luas, nyaman dan bersih. Intinya saya menemukan salah satu lagi rumah makan yang NEMU di Surabaya. Sayangnya jarak dari tempat tinggal saya di Surabaya cukup jauh, jadi sepertinya keinginan untuk sering berkunjung jadi susah.
Tak apalah, siapa tahu referensi salah satu rumah makan ini bisa menambah referensi rumah makan Anda. Selamat makan.. 

4 komentar: