Jumat, 08 Agustus 2014

Intramuros, Wisata Arsitektur di Manila

Manila, ibukota dari Negara Filipina memang tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara seperti Jakarta, Bangkok, dan Kuala Lumpur, dengan kepadatan lalu lintas, bangunan pencakar langit, hingga permukiman penduduk yang sangat padat. Dengan lebih dari 10 juta penduduk, menjadikan Manila salah satu kota kosmopolitan dunia sebagai pusat industri, ekonomi, budaya dan pendidikan di Negara Filipina. Sungai Pasig yang mengalir hingga bermuara di Teluk Manila, menjadi saksi mata perubahan Kota Manila dari sebuah perkampungan kecil yang awalnya bernama Maynila hingga menjadi kota terbesar di Filipina. Adalah Miguel Lopez de Legazpi, pada tahun 1570, menjadi pemimpin ekspedisi Spanyol yang berhasil menguasai Filipina dan menjadikan Manila sebagai salah satu pusat pemerintahan dengan mendirikan tembok sepanjang 4.5 km sebagai benteng pertahanan mengeliling area sekitar 64 hektar, yang kini dikenal dengan sebutan Intramuros.
Dinding Intramuros

Kata Intramuros yang berarti didalam dinding, oleh Raja Philip II dijadikan sebagai pusat politik, budaya, pendidikan, keagamaan hingga perdagangan Spanyol di wilayah timur. Untuk mendukung itu semua didirikanlah berbagai bangunan seperti gereja, gedung pemerintahan, benteng pertahanan, sekolah, istana hingga permukinan penduduk yang hingga kini masih berdiri dengan arsitektur yang indah, menawan, dan memiliki berbagai catatan sejarah yang menyertainya.
Telah berkali-kali bangunan di kawasan kota tua Manila, Intramuros, hancur akibat dari peperangan, kebakaran, gempa bumi, dan ngina topan, hingga akhirnya tahun 1979 mulai dilakukan restorasi dan pembangunan kembali kawasan Intramuros, dan pada tahun 1987 hingga kini dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi di Kota Manila.
Cukup dalam waktu sekitar 3-4 jam untuk mengelilingi kawasan Intramuros, yang dibuka dari jam 5 pagi hingga 10.30 malam, dengan menggunakan angkutan umum wisata yang ada seperti becak (yang disebut tricycle) atau delman (yang disebut kalesa) dan tidak dikenakan biaya masuk ke area Intramuros. Berada tidak jauh dari kawasan Rizal Park, melalui Roxas Boulevard dan Soriano Avenue, maka tibalah di Plaza de Roma, titik awal untuk mengelilingi Intramuros, mengetahui sejarah Manila dari peninggalan arsitekturnya. Setidaknya ada sekitar 27 taman dan bangunan yang disarankan untuk dikunjungi, dan berikut beberapa diantaranya :
1.  Plaza de Roma
Adalah sebuah ruang terbuka berupa taman dengan patung perunggu Raja Carlos IV berada di tengah-tengah. Taman yang awalnya bernama Plaza Mayor, berupa taman dengan pepohonan dan kolam yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan utama pemerintahan pada jamannya seperti bangunan bertingkat delapan sebagai kediaman dan kantor gubernur jenderal Spanyol saat itu (Palacio Del Gobernador) yang kini menjadi kantor administasi Intramuros, Manila Metropolitan Cathedral dan Ayuntamiento de Manila (kantor keuangan dan perdagangan). Ada juga beberapa bangunan lainnya yang didirikan bukan pada jaman kolonial Spanyol namun masih bercirikan arsitektur Eropa yang megah dan berwibawa.  Plaza de Roma awalnya bernama Plaza Mayor berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat seperti pertemuan, tempat adu banteng dll. Namun kemudian dijadikan taman dan sebagai pusat Intramuros. Tahun 1901 saat berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat, taman berubah nama menjadi Plaza McKinley dan berubah lagi menjadi Plaza de Roma tahun 1961 hingga kini.
Suasana Sekitar Plaza de Roma
Patung Raja Carlos IV di Plaza de Roma
Palacio del Gobernador
2. Manila Metropolitan Cathedral
Bernama resmi Minor Basilica of the Immaculate Conception, Manila Cathedral berada persis dibelakang Plaza de Roma. Bangunan yang kini berdiri adalah struktur dan konstruksi yang kedelapan kali dibangun setelah tujuh kali mengalami kehancuran akibat dari kebakaran, gempa bumi, angin topan, dan perang. Dibangun pertama kali tahun 1571 bersamaan dengan dibangunnya benteng dan tembok yang mengelilingi Intramuros. Tahun 1958 katedral selesai direkonstruksi dan tahun 2012 kembali direnovasi hingga dibuka untuk umum tahun 2014.
Tiga pintu utama dengan enam patung menjadi tampilan fasad gereja. Juga sebuah menara menjulang tinggi dengan penunjuk waktu di keempat sisinya. Terdapat pula prasasti dengan bahasa latin dibagian atas pintu masuk gereja yang tertulis “Tibi cordi tuo immaculato concredimus nos ac consecramus”. Seluruh bangunan menggunakan batu travetin, yakni berupa batu kapur berserat dengan dominasi warna coklat muda yang juga sering ditemukan pada bangunan di Italia dan Spanyol. Sepuluh pilar utama berjejer di kanan dan kiri serta struktur balok yang melengkung pada bagian interior gereja hingga berujung di sebuah altar yang sangat indah dengan patung Bunda Maria dan latar belakang kaca patri yang juga terdapat di seluruh jendela hasil karya seniman Filipina Galo Ocampo. Warna coklat mendominasi interior gereja mulai dari keramik lantai, hiasan dinding hingga bagian langit-langit. 
Tampilan Manila Metropolitan Cathedral
 Interior Manila Metropolitan Cathedral
Pintu Masuk Utama Cathedral
3. Fort Santiago
Salah satu benteng tertua di Manila yang langsung menghadap ke Sungai Pasig. Fort Santiago merupakan area yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya berupa taman yakni Plaza Meriones dan Plaza de Armas, bangunan museum The Rizal Shrine yang dulunya sebagai tempat penahanan dr. Jose Rizal, salah satu pahlawan Filipina saat melawan penjajah Spanyol, bangunan Baluartillo de San Francisco Javier yang kini menjadi pusat informasi pengunjung Intramuros, museum hingga replika kendaraan umum yang digunakan sebelum perang dunia kedua. Hanya ada satu pintu untuk memasuki Benteng Santiago dengan jembatan yang  berdiri diatas parit. Berbentuk segitiga, benteng yang awalnya merupakan tempat tinggal Raja Soliman, salah satu pemimpin masyarakat pertama yang mendiami pesisir Sungai Pasig.  Letak yang sangat strategis menjadikan benteng ini rebutan mulai dari Spanyol, Inggris, Amerika Serikat hingga Jepang. Akhirnya tahun 1946, Fort Santiago diserahkan oleh Amerika Serikat kepada pemerintahan Filipina.  Hampir seluruh struktur benteng menggunakan batuan vulkanik, batu travetin dan bata merah.
 Fort Santiago
 Transportasi Massal Jaman Perang Dunia II
Plaza Meriones
4. Gereja dan Biara San Agustin
Menjadi salah satu warisan dunia UNESCO tahun 1993, Gereja Katolik Romawi ini merupakan gereja dengan konstruksi batu tertua di Filipina yang mulai dibangun tahun 1587 dan selesai tahun 1607. Sebutan awal gereja ini adalah Church of Saint Paul, juga mengalami beberapa kali kehancuran. Tampilan fasad gereja yang lebih sederhana dibanding Manila Metropolitan Cathedral dengan sebuah pintu masuk utama, empat pilar dan dua buah patung yang mengapitnya. Tiga buah jendela berjejer dibagian atas dan sebuah jendela bulat dengan kaca patri perisi berada dibawah salib. Bangunan yang berbentuk huruf L dimana bagian sisi kanan adalah gereja, sisi kiri merupakan museum dan dipisahkan sebuah menara berbentuk segi delapan serta plaza dibagian tengah untuk parkir kendaraan pengunjung. Batu travetin masih menjadi idola di beberapa bangunan di Intramuros, pun juga dengan Gereja San Agustin. Tidak seperti bagian fasad yang lebih sederhana, bagian interior gereja ini lebih rumit dibandingkan Manila Metropolitan Cathedral. Sepuluh pilar utama dengan lengkungan balok dan ukiran disetiap sudut interior gereja. Ukiran tiga dimensi mendominasi dengan warna putih dan coklat ditambah lagi ornamen lampu dan patung menambah indah satu dari empat gereja dengan gelar Baroque Churches of The Philippines
 Gereja & Museum San Agustin
 Gereja San Agustin
 Interior Gereja San Agustin
5. Komplek Plaza San Luis
Komplek Plaza San Luis adalah pusat budaya dan perdagangan di area Intramuros. Bernama lain Casa Manila, bangunan Plaza San Luis kini difungsikan untuk hotel, restoran, toko cinderamata dan museum. Bergaya arsitektur Filipina-Hispanik, bangunan yang berada diseberang Gereja San Agustin ini pada bagian fasad meniru gaya arsitektur rumah Calle Jaboneros di San Nicolas, kawasan di seberang Sungai Pasig. Bangunan bertingkat tiga dengan balkon dan struktur pintu dan jendela yang melengkung dari batu vulkanik yang disebut Adobe Stone berasal dari daerah Bulacan. Namun beberapa bagian masih menggunakan kayu sebagai ornamen bangunan.
Terdapat beberapa koridor dan patio (halaman) dengan bagian dasar menggunakan batu granit yang telah ada sejak tahun 1882. Patio utama berupa ruang terbuka dengan kolam air mancur yang dikelilingi bangunan bertingkat tiga. Disini pengunjung dapat merasakan suasana tenang dan nyaman sambil menikmati makan siang dari balkon. 
 Casa Manila
 Patio Casa Manila
6. Baluartillo de San Jose
Merupakan salah satu bagian dari dinding yang mengelilingi Intramuros yang juga berfungsi sebagai bendungan dan pengaturan air serta sebagai pintu utama untuk mengantarkan senjata ke benteng dibagian luar. Dengan struktur batu vulkanik dan batu travetin pada bagian atas digunakan untuk memantau musuh. Kini sisi timur Intramuros dijadikan lapangan golf dan bisa dinikmati dari Baluartillo de San Jose. Terdapat taman kecil di bagian kiri bangunan dan berjejer 14 ukiran wajah Presiden Republik Filipina dari yang pertama Emilio Aguinaldo hingga Gloria Macapagal Arroyo.
 Baluartillo de San Jose
Taman Baluartillo de San Jose
Tidak susah menemukan dan mengetahui sejarah Manila, hanya dengan mengelilingi kota tua Manila, Intramuros, menikmati indahnya bangunan  yang memiliki berbagai fungsi dengan gaya arsitektur mulai dari Mediterania Hispanik, yang dipengaruhi gaya arsitektur katedral, hingga Neo Gotik yang sederhana, praktis, detail namun tetap berwibawa.
  • Jam buka Intramuros adalah 05.00-22.30 setiap hari dan sebaiknya pergi di pagi hari mulai jam 9 pagi.
  • Anda dapat berkeliling dengan delman atau becak. Tarif dengan becak sekitar 100-150 Peso (sekitar Rp 30.000-Rp 45.000) untuk waktu setengah jam.  Anda dapat menawarnya dan harga pertama yang diberikan sekitar 300 Peso untuk setengah jam. Tidak susah mendapatkan becak, dan banyak terdapat di depan Metropolitan Cathedral.
  • Semakin lama kita keliling di Intramuros, makin banyak biaya yang akan kita keluarkan. Tanya nama tukang becak dan cocokkan jam Anda saat memulai tur dengan jam yang dipakai tukang becak.
  • Jangan meninggalkan tas atau barang apapun di becak saat Anda ingin berlama-lama melihat suatu bangunan.
  • Sebelum memulai tur, ambillah peta mengenai Intramuros yang bisa Anda dapatkan secara gratis di Intramuros Visitors Center.  Kunjungi bangunan yang menurut Anda menarik untuk menghemat waktu dan biaya.
  • Masuk ke kawasan Intramuros adalah gratis, namun untuk masuk dibeberapa museum dan bangunan dipungut biaya mulai 50-100 Peso.
-panca suwandika-
29 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar