Senin, 19 Desember 2011

'Melali' ke Ubud Bali

'Melali' dari Bahasa Bali yang berarti jalan-jalan/berlibur. Nah, saat liburan ke Bali, mungkin tujuan utama hanyalah Pantai Kuta, Jimbaran, Legian, Sanur, Nusa Dua, atau Tanah Lot. Memang tempat-tempat yang saya sebutkan tadi adalah objek wisata yang paling populer dan paling sering dikunjungi wisatawan. Bukan hanya fasilitas yang lengkap, tempat tersebut juga letaknya sangat strategis dan mudah dicapai baik itu dari Kota Denpasar maupun Bandara Ngurah Rai. Namun ada tempat yang sebaiknya dikunjungi juga saat berlibur di Bali, yaitu Ubud. Memang jaraknya sekitar 45 menit berkendara dari Denpasar. Sepanjang perjalanan tidak akan membuat bosan, karena berbagai pemandangan akan menemani mulai dari kerajinan patung khas Batubulan, toko perhiasan perak Celuk, hingga terasering persawahan dan perkampungan khas Bali Singapadu. Semuanya jadi sempurna dengan beragam fasilitas dan objek wisata yang lengkap di Ubud. 


Hotel Panorama Ubud
Memang tarif hotel di kawasan wisata Ubud relatif cukup mahal. Mulai dari hotel kelas melati hingga berbintang tersedia. Untuk yang kepingin bermalam dengan harga murah, juga tersedia beberapa losmen atau guest house yang memberikan tarif mulai dari Rp 50-200 ribu/malam. Namun jika tetap menginginkan di hotel, ada satu hotel yang cukup murah namun nyaman. Hotel Panorama terletak di Jl Raya Pengosekan, letaknya cukup strategis jika menginginkan berkeliling di Ubud. Dekat dengan beberapa restoran, boutique, mini market, hingga penyewaan sepeda maupun sepeda motor. Saya sarankan jika jalan-jalan di Ubud sebaiknya menyewa sepeda atau sepeda motor saja. Selain murah (sepeda Rp 25rb/hari dan sepeda motor Rp 55rb/hari), akan sangat mudah jika berkeliling ke pelosok-pelosok desa. Fasilitas hotel cukup lengkap, ada kolam renang, restoran yang cukup luas, spa, kamar yang bersih, hingga gazebo dengan kolam bunga teratai. Soal harga ditawarkan mulai Rp 500rb/malam. Mau booking bisa langsung klik http://www.panoramabali.com/index.html


Arung Jeram di Sungai Ayung
Kunjungan wisata pertama adalah rafting atau arung jeram di Sungai Ayung. Jika pertama kali melakukannya, jangan khawatir. Arung jeram di Sungai Ayung ini tidak terlalu berbahaya. Memang ada beberapa titik yang cukup deras arusnya, namun masih aman untuk pemula. Dengan harga paket mulai Rp 275rb/orang, mulai dari penjemputan di hotel, perlengkapan rafting, penitipan barang, mandi hingga makan siang sudah disediakan. Sebaiknya mengambil paket rafting pagi hari hingga siang, karena selain udaranya yang sejuk, pemandangan yang ditawarkan juga sangat menarik. Jangan lupa untuk tetap membawa uang tunai, kamera pocket (kalau bisa anti air) dan pakaian ganti karena pastinya akan basah kuyup. Jangan lupa untuk ambil foto di salah satu site yang paling menarik yaitu ukiran batu kali sepanjang sekitar 1 km. Jika tertarik kunjungi saja Ayung Rafting untuk pemesanan paket tersebut.
Puri Ubud
Jalan-jalan sore di Ubud paling enak kalau mengunjungi Puri Ubud. Inilah awal mula dan menjadi pusat Desa Ubud. Terletak di perempatan Jalan Raya Ubud dimana serupa dengan puri lainnya di Bali, letaknya tepat di Catus Patha yaitu pola perempatan yang terbentuk dari perpotongan sumbu utara-selatan dengan timur-barat. Letak puri bersebelahan dengan wantilan (bangunan ruang pertemuan rakyat), pasar dan pura desa. Bangunan puri yang masih terawat dengan apik menjadikan salah satu objek wisata yang patut dikunjungi di Ubud. Sejarah dan perkembangan lain mengenai Puri Ubud dapat dibaca di Puri Ubud 


Pagelaran Tari Kecak 
Berhubung liburan ke Ubud kali ini dilakukan Hari Sabtu, maka kesempatan untuk menyaksikan pagelaran Kecak Fire and Trance Dance oleh Taman Kaja Community. Memang pagelaran ini hanya berlangsung setiap Hari Rabu dan Sabtu saja. Dengan tiket masuk Rp 75rb/orang, akan disuguhi 2 tarian yaitu Tari kecak dan fire&trance dance (tari api) selama kurang lebih 1,5 jam. Untuk tiket sangat mudah didapatkan. Jika sedang berjalan-jalan di sekitar area Puri Ubud, pasti akan ditawarkan tiket pagelaran ini dengan harga sama persis sesuai yang tertera di tiket (tanpa ada biaya tambahan apapun, syukur-syukur diberikan diskon). Pagelaran tarian ini dilaksanakan di Pura Dalem Desa Pekraman Taman Kaja Ubud mulai dari pukul setengah delapan malam (on time loh). Sayangnya saat itu hujan sehingga pagelaran dialihkan ke wantilan pura. Lengkapnya bisa dikunjungi Kecak Dance 

  

Pura Goa Gajah
Sebenarnya Pura Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Masih satu kabupaten dengan Kecamatan Ubud, namun objek wisata ini cukup dekat jaraknya jika ditempuh dari Ubud, hanya 6 km saja. Memasuki areal parkir, sudah berjejer kios penjual beragam cenderamata. Dengan membayar tiket masuk Rp 15rb/orang, sebelum memasuki areal pura, harus menggunakan selendang dan kain. Di situs purbakala ini terdapat kompleks pura dan sumber tirta atau air dibagian tengahnya. Bangunan wantilan akan pertama kali dilihat lalu disamping kiri adalah kumpulan beberapa fragmen bangunan yang masih belum direkonstruksi. Yang paling terkenal dari situs ini adalah goa yang sebenarnya merupakan tempat pertapaan berbentuk lorong T masing-masing terdapat patung Trilingga (timur) dan Ganesa (barat). Jika berjalan terus ke selatan, maka akan ditemui aliran Sungai Petanu dan juga terdapat beberapa kolam serta pura. Pura Goa Gajah adalah peninggalan bersejarah yang merupakan perpaduan dari Agama Hindu dan Budha yang dibangun sejak abad ke 8 M. Sejarahnya bisa di baca Goa Gajah



Monkey Forest
Selain Sangeh dan Alas Kedaton, di Ubud juga terdapat objek wisata yang menawarkan keunikan hewan monyet. Adalah Monkey Forest yang merupakan salah satu objek wisata paling sering dikunjungi wisatawan. Hampir sekitar 300-500 orang perhari mengunjungi objek wisata ini. Terdapat lebih dari 300 ekor monyet jenis Maccaca yang hidup disini. Sebenarnya Monkey Forest merupakan kompleks pura salah satunya adalah Pura Dalem Padangtegal, yang dikelilingi hutan tempat tinggal ratusan monyet. Tiket masuk hanya Rp 15rb/orang dan bisa juga membeli pisang untuk diberikan kepada monyet serta umpan untuk mengajak foto monyet tersebut. Jika tertarik pelajari dulu tentang Monkey Forest.


Makan & Belanja
Banyak pilihan tempat makan yang 'NEMU' alias Nyaman, Enak dan MUrah di Ubud. Sepanjang jalan mulai dari Jl Raya Pengosekan, Jl Raya Ubud hingga Jl Campuhan terdapat jejeran kafe hingga warung-warung yang menjual berbagai macam masakan mulai dari makanan Italia, Meksiko, Perancis, Indonesia hingga Bali asli. Salah satu tulisan saya sebelumnya juga membahas mengenai salah satu restoran tersebut yaitu Pizza Bagus. 
Salah satu restoran yang bernuansa Bali asli adalah Restoran Bebek Bengil. Terletak di Jl Hanoman, restoran ini memiliki ruangan yang cukup banyak dan nyaman. Nama bebek bengil berarti bebek yang nakal, dengan pemandangan sawah dibagian belakang restoran. Beragam makanan olahan bebek, ayam, ikan dll, siap dipilih. Soal rasa pastinya sangat menjanjikan, bumbu rempah-rempah khas Bali dengan rasa pedas siap menggoda lidah. Namun soal harga, dapat dibilang cukup tinggi. Satu porsi makanan lengkap nasi, sepotong bebek dihargai sekitar Rp 50-75rb/porsi. Untuk minuman dihargai sekitar Rp 15-30rb/gelas. Namun semuanya patut dicoba dan bisa cek menu di Bebek Bengil.

Jalan lagi sekarang menuju ke Jl Campuhan. Mampirlah ke Warung Sanje yang menawarkan makanan perpaduan Indonesian and Western food. Warung ini tidak terlalu besar, namun cukup nyaman untuk menikmatinya. Hamparan sawah di kiri bangunan membuat makan malam menjadi nikmat karena sempat menyaksikan sunset. Berbagai menu mulai dari sate, steak hingga daging babi panggang. Namun semua makanan disajikan dalam tampilan western yang cukup menarik. Soal harga mulai dari Rp 25-40rb/porsi. 

Terakhir adalah belanja, dimana lagi kalau bukan di Pasar Seni Sukawati. Sangat tepat Pasar Seni Sukawati dikunjungi diakhir perjalanan. Karena setelah berkeliling Ubud dan sekitarnya, jalur menuju pasar ini adalah jalur utama menuju Kota Denpasar. Sekitar 15 menit dari Ubud, Pasar Seni Sukawati menawarkan berbagai macam kerajinan yang layak dibawa untuk oleh-oleh, mulai dari baju, kain, lukisan, sandal, celana hingga perhiasan semacam gelang, kalung dll. Harga sebaiknya pandai menawar. Hampir semua toko menawarkan jenis barang yang hampir sama. Jadi jago nawar, akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Sebelum berbelanja, bisa cek jenis harga dan barang yang dijual di Pasar Seni Sukawati


Jadi selamat berlibur, semoga mengasikkan dan bisa sharing cerita juga ya...
Have a nice holiday :)

2 komentar: