Selain murah dan mudah didapat, material bambu memiliki karakteristik dan keindahan tersendiri untuk mempercantik taman di rumah Anda.
Ini sebuah cerita untuk memberikan ide buat rumah Anda yang menginkan pagar yang lebih alami dengan menggunakan bambu.
Bambu dapat kita olah bukan hanya untuk bagian-bagian bangunan tertentu saja seperti dinding, atap, tiang dan lantai serta perabotan rumah, tetapi bambu dapat pula dijadikan sebagai pagar dengan beragam bentuk dan konstruksi yang menjadi bagian terpenting dari suatu taman.
Keragaman bentuk dan konstruksi pagar bambu sangat disesuaikan dengan sifat dan jenis ruang yang dibatasi. Tingkat privasi dari suatu ruang, menentukan pola pagar yang akan digunakan. Biasanya untuk taman yang langsung berhubungan dengan ruang privasi (kamar, kamar mandi dan lain-lain) pagar dibuat lebih tinggi dengan penyusunan bilah bambu yang lebih rapat.
Sebaliknya apabila taman berhubungan langsung dengan ruang luar yang memiliki pemandangan yang indah serta tingkat privasi yang tidak tinggi, maka pagar dibuat sedikit lebih rendah dengan bambu yang disusun renggang namun tetap dengan karakteristik dan ciri khas bambu yang unik. Dari tuntutan sifat ruang luar yang ingin dibentuk inilah memunculkan beragam bentuk pagar bambu dengan konstruksinya sehingga bukan hanya berfungsi untuk pembatas tetapi sebagai elemen estetika dari suatu taman.
Pagar untuk Privasi
Pada umumnya pagar yang berfungsi untuk pembatas ruang privat dibuat dengan bilah bambu yang lebih besar ukuran diameter penampangnya. Salah satu contohnya adalah pagar yang disusun rapat secara vertikal dengan ikatan penguat bambu secara horizontal. Pagar seperti ini biasanya menggunakan bambu berdiameter 4-6 cm dengan tinggi pagar 1,5-2 meter.
Selain itu juga terdapat jenis pagar yang tersusun dari pelupuh bambu (bambu yang dibelah lalu sekat bambu dibuang, dirancah dan dipukul-pukul hingga menjadi pilah bambu yang tipis) dengan tebal ± 1 cm. Pelupuh bambu tersebut kemudian dianyam sedemikian rupa dan diberi ikatan berupa bambu utuh pada bagian atas pagar. Bahan bambu yang masih muda dan dikeringkan juga sering digunakan untuk pagar yang disusun rapi secara vertikal dengan aksen batang bambu horizontal sebagai penguat.
Pagar Bambu yang Terbuka
Untuk jenis pagar yang tidak membatasi ruang privasi, menggunakan bilah bambu yang berdiameter lebih kecil dan pendek. Biasanya memiliki variasi bentuk dan susunan bambu yang lebih beragam, mulai dari penyusunan vertikal, horizontal hingga diagonal. Selain itu bahan pengikat yang terbuat dari bahan rotan maupun kulit bambu lebih terlihat sehingga memberikan keunikan tersendiri.
Pada pagar disamping merupakan salah satu contoh pagar yang disusun dari bambu vertikal dan horizontal berdiameter 3-4 cm. Pagar dibuat dengan ketinggian 1-2 meter dimana jarak antar bilah bambu vertikal ± 30 cm. Selain itu terdapat pula contoh pagar yang disusun secara diagonal dengan aksen bambu horizontal untuk memberikan penguat konstruksi pagar tersebut.
Dari kemudahan mendapatkan bahan bambu, murah serta keragaman bentuk pagar bambu, tentu juga memiliki kelemahan dimana bahan bambu memiliki daya tahan yang kurang baik. Bambu mengandung kanji yang sangat disukai oleh rayap sehingga mudah keropos dan patah. Namun jangan khawatir dimana keawetan bahan bambu dapat ditambah dengan cara merendam bambu dengan air sebelum digunakan.
Tentu pagar bambu dapat dijadikan salah satu alternatif bahan pagar di taman anda dan tentunya dengan beragam bentuk dan konstruksi.
Tips
Sebaiknya sebelum digunakan untuk berbagai keperluan, bambu direndam didalam air tawar, air payau atau air laut selama ± satu bulan. Sebelum direndam, bambu dikeringkan dalam keadaan berdiri di tempat yang teduh. Pastikan hasil bambu yang telah direndam tersebut berwarna pucat (tidak kuning, hitam atau hijau), berbau asam yang khas dan pada bagian dalam ruasnya (apabila dibelah) tidak terdapat bulu dalam. Selain itu juga dapat dipergunakan bahan pengawet kimia atau direndam dalam cairan solar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keawetan dari bambu karena bambu banyak mengandung kanji yang sangat disukai rayap sehingga mengakibatkan kurang tahan lama.
Sementara itu untuk bahan ikatan dari kulit luar bambu maupun rotan, sebaiknya juga direndam dalam air sebelum digunakan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan pengikatan. Setelah kering, ikatan akan menyusut dan kencang kembali.
Jadi apakah anda tertarik untuk mencoba keunikan bambu untuk menghiasi pagar rumah anda? Selamat mencoba.
-panca suwandika-
-panca suwandika-
sangat bagus artikelnya, untuk cara merakitnya sendiri gimana om ada tutorialnya gak?
BalasHapus