Kota Malang.. Saya tidak akan pernah bosan kesana. Sangat beruntung sekali tinggal di Surabaya, mau pergi kemana saja serasa dekat. Memang jika dilihat dari fasilitas transportasi apapun, Kota Surabaya hampir sama dengan Jakarta. Baik itu penerbangan, kereta api, kapal laut maupun kendaraan darat. Bahkan Kota Surabaya letaknya lebih strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia. Mau ke barat atau timur lebih dekat.
Kembali lagi ke Malang. Ini perjalanan saya ke Malang tanggal 4-5 Juni 2011 lalu. Sebenarnya diajak teman sih, tapi karena libur weekend dan memang tidak ada jadwal apapun akhirnya saya ikut juga. Rencana ke Malang juga dapat dikatakan waktunya mepet, dan ditambah dengan long weekend, sudah hampir dipastikan masalah yang timbul, penginapan.
Setelah menelpon beberapa hotel akhirnya dapat juga Hotel Griyadi Montana, dengan harga biasanya 380 ribuan, karena weekend, harganya naik jadi 500 ribuan dengan kamar standar. Tak apalah, yang penting dapat penginapan. Jadwal di Malang sebenarnya ingin keliling mencari makanan. Mulai dari Bakso Bakar (sayangnya cuma mengantar saja, karena saya tidak makan daging sapi, maaf..), jagung bakar Jl Dr Soetomo yang ramai, Pusat jajanan rakyat di samping Stadion Gajayana, Rujak Manis Jl Semeru, hingga makan di Wapo Jl Soekarno Hatta.
Tapi sebenarnya saya ingin ke satu tempat dengan konsep tempo dulu dengan makanan khas Belanda. Yup, Toko Oen Malang.
Toko ini berada Jalan Basuki Rahmad diapit bangunan modern, bahkan berhadapan dengan gerai fast food KFC dan McD. Namun kharisma toko yang dibangun sejak tahun 1930 tersebut masih seperti toko unik yang menjadikannya ingin dikunjungi.
Warna hijau tua mewarnai bagian depan toko ini. Yang membuat terlihat tua bangunan ini adalah bagian jendela dengan kaca nako dan kaca berwarna dibagian atasnya. Mirip dengan gaya khas bangunan Eropa ala arsitek Gaudi. Yang unik lainnya adalah tonjolan bagian depan bangunan yang merupakan teras tambahan namun berada ruang dalam.
Masuk ke bagian dalam alias interior bangunan dengan lantai keramik kuning kecoklatan, langsung melihat show case berbagai macam kue kering maupun cake yang menggugah selera. Aroma vanila dicampur coklat dan keju. so yummy.. Pilihan tempat duduk adalah di bagian teras yang menonjol ke bagian depan bangunan. Kursi dari bahan bedek (anyaman bambu), pendek yang bikin duduk jadi nyaman, membuat suasana jadi cozy.
Saatnya pilihan makanan dan minuman. Karena masih sekitar jam 10 pagi maka pilihan makanan pun bukan untuk makan siang. 2 cup ice cream dengan sepotong kue keju menjadi menu pilihan. Sambil menunggu makanan dan minuman disajikan, saya melihat-lihat koleksi kue kering khas Toko Oen.
Melihat kue nastar dengan selai nanas yang juga merupakan favorit saya, langsung saya pilih untuk oleh-oleh dirumah. Bukan oleh-oleh sih karena akhirnya saya makan sendiri juga. hehehehehe...
Dua hari di Malang dan Batu cukuplah untuk menikmati hiburan, keindahan dan makanannya. Liburan yang sukses.
Kebetulan saya org malang. Dan setiap kenalan, teman atau kerabat yg datang ke malang, pasti saya ajak ke oen.mantap ice creamnya
BalasHapusSkali-kali ajak saya juga ya mas... Gratis kan..??! Hehehehe... Iya ice cream nya enak...
BalasHapus