Jalan-jalan gratis ke suatu tempat tentu mengasyikan. Sebenarnya bagi saya ada 3 hal yang wajib dilakukan pada saat saya jalan-jalan mengunjungi suatu tempat. Yang pertama adalah mengunjungi objek keindahan alamnya. Kedua adalah budayanya, entah itu kehidupan masyarakatnya, arsitektur, adat istiadat dll. Terakhir, ketiga adalah mencicipi makanannya. Ini yang paling saya sukai, dan kali ini lanjutan cerita berburu kuliner di Jawa Tengah, saya akan mengunjungi kota-kota di jalur pantai utara yakni Tegal, Purwodadi, Kudus, dan Rembang. Tentunya kuliner yang saya kunjungi merupakan kuliner khas daerah tersebut yang sulit ditemukan di daerah lainnya.
Senin, 05 November 2012
Jumat, 24 Agustus 2012
Berburu Kuliner di Jawa Tengah (part #1)
Kesempatan untuk bisa jalan-jalan gratis plus mencicipi beragam macam masakan tradisional khas daerah tentunya jarang bisa kita peroleh. Namun itulah kenyataan kesempatan yang saya dapatkan, saat perjalanan kerja keliling setengah dari Propinsi Jawa Tengah saya jelajahi selama 6 hari. Sambil menyelam minum air, sambil kerja keliling kota-kota tersebut, saya juga sempatkan mampir untuk menikmati berbagai macam kuliner khas disana. Panas sih, tapi kebayar saat sudah menemukan tempat kuliner baru dan menyantap kenikmatan yang tiada duanya.
Minggu, 08 Juli 2012
Mari Singgah di 'Pesinggahan'
Pesinggahan adalah nama sebuah desa di ujung timur Kabupaten Klungkung, Bali dan termasuk wilayah Kecamatan Dawan. Letak geografis di pinggir pantai yang langsung berhadapan dengan laut Selat Badung, menyebabkan banyak penduduknya yang mencari ikan sebagai mata pencaharian. Dari sinilah desa yang juga dikenal dengan objek wisata Pura Goa Lawah (Lawah : Kelelawar), pun menjadi pusat kuliner olahan hasil laut yang NEMU (Nikmat, Enak & MUrah). Ada banyak tempat makan olahan hasil laut yang bisa dijumpai, namun salah satu yang terkenal dan menjadi favorit saya adalah Warung Lesehan Mertha Sari Pesinggahan.
Jumat, 01 Juni 2012
Rumahku adalah Istanaku
Masih ingatkan dengan lirik lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud
berikut,
“…walaupun banyak negri kujalani,
yang masyhur permai dikata orang,
tetapi kampung dan rumahku,
disanalah kurasa senang…”
yang mengajak kita untuk selalu ingat, bangga dan
kembali lagi ke tempat tinggal atau rumah tempat sanak saudara berada.
Sebenarnya secara harfiah, makna rumah merupakan bangunan tepat tinggal dalam
jangka waktu tertentu yang berfungsi untuk beraktifitas, menikmati kehidupan
yang nyaman, beristirahat, berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk
menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat. Begitu pentingnya sebuah tempat tinggal,
menjadikannya sebagai salah satu dari kebutuhan pokok manusia selain makanan
dan pakaian.
Selasa, 29 Mei 2012
Tradisi Megibung, dari Karangasem hingga Lombok
Dari beberapa literatur yang saya baca, bahwa tradisi megibung adalah tradisi yang berasal dari Pulau Bali, tepatnya Karangasem. Apa itu megibung? Kenapa tradisi itu kini juga ada di komunitas masyarakat Hindu yang bermukim di Kota Mataram, Lombok?. Sebenarnya di abad ke 16, Kerajaan Karangasem berhasil menaklukan Kerajaan Selaparang, yang saat itu berkuasa di Lombok. Dari sinilah masyarakat Lombok, terutama di pesisir barat, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Bali, khususnya Karangasem. Maka, salah satu tradisi megibung juga dikenal oleh masyarakat Hindu di Lombok, yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.
Selasa, 22 Mei 2012
My Painting
Mungkin ini adalah salah satu hobi saya selain menulis, jalan-jalan, mendengarkan musik dan membaca. Tapi untuk membuat saya ingin melakukannya, membutuhkan waktu dan momen sesuai dengan suasana hati saya. Makin ingin melakukannya, makin cepat dan warna yang muncul akan sangat cerah dan beragam (hmmm...aneh..). Yup, melukis adalah hobi saya sejak dari kecil. Sering ikut lomba, walaupun belum pernah sampai jadi pemenang, mewakili sekolah lomba melukis hingga lomba desain poster. Ragam corak warna yang berani (baca: meriah) merupakan salah satu ciri khas lukisan saya. Untuk masalah aliran, saya sendiri tidak tahu persis aliran apa untuk lukisan saya ini. Sudah ada 6 lukisan yang saya hasilkan dan yang terpenting bagi saya melukis sesuai dengan keinginan serta hasilnya cukup untuk saya nikmati sendiri saja. Selamat berkreasi kawan... eitts tunggu hasil lukisan saya yang ke 7, 8 dan seterusnya ya...
(Butterfly in Paradise)
Sabtu, 21 April 2012
Mie Setan Hingga Mie Angel
Ada banyak cara supaya dagangan yang kita jual akan laku keras di pasaran. Mulai dari keunikan, harga, konsep hingga lokasi usaha. Nah, salah satu usaha restoran di Kota Malang ini mungkin dapat dikatakan berhasil untuk membuka pasar baru yang langsung melejit dan digemari. Dengan konsep yang unik, lokasi yang strategis, hingga harga yang murah, sangat tepat dan menjadi sukses di kota yang banyak terdapat pelajar dan mahasiswa ini. Yak Restoran Mie Setan, berlokasi di Jalan Bromo Malang ini menyuguhkan sajian mie dengan konsep yang "menyakitkan" bagi yang tidak suka makanan pedas. Dengan nama Setan, maksudnya Mie dengan tingkatan kepedasan tertentu bahkan terlalu pedas bagi saya. Namun jangan khawatir, restoran ini juga cukup baik bagi Anda yang tidak suka pedas, karena menyediakan sajian Mie Angel (baca : malaikat) yang tidak diberi sentuhan cabai sama sekali. Unik kan.. :)
Rabu, 11 April 2012
Sudut Interior Grand City Surabaya
Surabaya yang kini sedang menggeliat menjadi sebuah kota metropolitan tak luput dengan banyaknya pembangunan pusat belanja atau yang lebih terkenal dengan sebutan shopping mall. Salah satunya adalah sebuah mall yang berada di Jalan Gubeng Pojok yang dibuka umum sejak 10 Oktober 2010. Salah satu keunikan dari mall ini adalah konsep interior (terutama bagian penutup bagian atas bangunan) yang sengaja di ekspos dan menonjolkan struktur bangunan yang unik dan menarik. Berikut beberapa hasil dokumentasi saya dari Grand City Surabaya.
Rabu, 28 Maret 2012
Makan Ayam Betutu Nggak Perlu Harus ke Bali
"Tidak ada waktu ke Bali, Anda bisa menikmatinya disini" itulah tulisan yang saya baca saat disodorkan buku menu oleh pelayan salah satu rumah makan di dekat Bandara Juanda ini. Ketertarikkan saya untuk mengunjungi rumah makan ini, pertama karena ada teman yang menginformasikan ke saya bahwa ada rumah makan khas Bali dekat Juanda, kedua karena terdapat tulisan 'halal 100%' disebuah rumah makan khas Bali. Terus terang untuk rumah makan khas Bali, hal ini cukup jarang. Ketiga, saat itu saya baru saja tiba dari Denpasar, sekalian saat arah pulang, saya sempatkan untuk mampir. Inilah rumah makan Putra Bali di Jalan Bypass Juanda (persis berada di POM Bensin baru Juanda) dengan Ayam Betutu sebagai menu andalannya.
Rabu, 18 Januari 2012
Kalo Ada yang Murah & Enak, Kenapa Cari yang Mahal?
Syarat tempat makan yang istimewa menurut saya itu harus NEMU alias Nyaman, Enak dan MUrah. Tidak mudah untuk menemukan yang NEMU itu di Bali, khususnya Denpasar. Banyak informasi yang saya peroleh mengenai tempat makan yang NEMU di Denpasar, namun hanya ada 3 tempat makan yang selalu saya kunjungi kalau saya ke Denpasar. Siapa tahu informasi ini bisa jadi referensi Anda saat liburan di Denpasar.
Rujak Gelogor
Terletak di Jalan Bukit Tunggal Pemecutan Denpasar, warung sederhana ini terletak dihalaman parkir depan sebuah rumah khas Bali. Dari namanya saja, warung ini memang menjual makanan rujak buah. Namun berbeda dengan rujak buah yang mungkin telah dikenal seperti rujak dengan gula merah, rujak yang dijual di warung ini menyediakan rujak kuah pindang (air kaldu dari ikan tongkol yang direbus). Selain rujak, warung ini juga menyediakan makanan tipat cantok (mirip seperti gado-gado/pecel, tetapi campuran bumbu, lontong, berbagai macam rebusan sayuran seperti kacang panjang, kangung, dan tauge, irisan tahu, mentimun diaduk menjadi satu) dengan taburan kacang hijau goreng dibagian atasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)